Dalam istilah ilmu sosial, role dapat diartikan sebagai "the expected behaviour of an individual in a society". Sedangkan role model bisa diartikan sebagai "a person who serves as an example, whose behaviour is emulated by others".
Ketika dilahirkan, seorang bayi manusia tidak bisa melakukan apa-apa. Kemudian dia belajar meniru apa yang dilakukan oleh manusia lain yang ada di sekitarnya. Sampai akhirnya dia bisa bicara, berjalan, dan melakukan aktifitas lainnya.
Ketika sudah dewasa, apakah seorang manusia masih melakukan aktifitas meniru apa yang dilakukan oleh manusia lainnya? Jawabannya adalah ya. Kalau begitu, siapakah yang patut ditiru? Atau siapakah yang layak menjadi seorang role model?
Bagi seorang muslim, jawabannya sudah jelas, orang yang paling layak dijadikan role model adalah Nabi Muhammad SAW.
Dalam Quran surat al-ahzab ayat 21 disebutkan "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah (Muhammad) itu suri teladan yang baik bagimu.."
Dan dalam surat al-Qolam ayat 4 disebutkan "Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung".
Lantas, apakah Nabi Muhammad hanya layak dijadikan role model oleh seorang muslim saja? Tentu tidak, karena nabi Muhammad diturunkan untuk seluruh alam seperti tersebut dalam sebuah hadis "Dan tidaklah kamu (Muhammad) diutus melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam".
Makanya tak heran begitu banyak orang bukan beragama Islam tetapi sangat mengagumi akhlak atau perilaku nabi Muhammad yang layak dijadikan sebagai seorang role model.
Seorang ahli astronomi asal Amerika Serikat, Michael H. Hart pada tahun 1978 dalam bukunya The 100: A Rangking of the Most Influential Persons in History menempatkan Nabi Muhammad pada urutan nomor 1. Dia menuliskan pengaruh nabi Muhammad sebagai the central human figure of Islam, adalah seorang social reformer, diplomat, humanitarian, philanthropist, merchant, philosopher, orator, legislator, and military leader.
Selain banyak ditulis oleh penulis muslim, banyak juga biografi Nabi Muhammad yang ditulis oleh penulis non muslim, baik yang bersifat biografi secara umum maupun yang spesifik menulis topik tertentu.
Salah satu yang terbaru adalah buku "The Leadership of Muhammad" yang diterbitkan tahun 2010 dan ditulis oleh John Adair, seorang ahli teori kepemimpinan berkebangsaan Inggris. Dalam sebuah resensi singkat dan padat yang ditulis oleh saudara Imanuddin Amril, buku tersebut menuliskan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang model pemimpin yang sempurna yang memiliki kriteria seperti berikut:
1. A Muslim (seorang Muslim)
2. Exalted (agung, mulia)
3. Humble (sederhana, rendah hati)
4. Capable of vision and inspiration (punya visi dan menginspirasi)
5. Dedicated to the service of people (melayani rakyat)
Masih banyak sisi-sisi kemuliaan dan keagungan Nabi Muhammad yang belum dieksplore lebih dalam. Dan saya yakin ke depannya akan semakin banyak buku-buku baru yang membahas tentang biografi Nabi Muhammad sebagai role model yang paling sempurna. Seperti kata pepatah bahwa orang yang hebat itu biografinya tak kan pernah habis ditulis.
Dan mungkin akan bermunculan buku-buku bertema misalnya Prophetic Parenting, Prophetic Business, Prophetic Reformation, Propethic Social Movement, dan berbagai tema lain yang semuanya mengacu kepada figur Nabi Muhammad sebagai role model.
Dan yang paling penting bagi kita adalah untuk lebih serius mempelajari dan menjadikan Nabi Muhammad sebagai role model dalam kehidupan kita sehari-hari.
Posting Komentar