Muhasabah, Perlukah?

Saat ini kita berada di penghujung tahun, penghujung tahun 1432 H dan penghujung tahun 2011 M. Salah satu kata yang sering terdengar pada penghujung tahun adalah muhasabah.

Sebenarnya apakah arti kata muhasabah? Apakah kita perlu bermuhasabah? Dan apakah muhasabah hanya bisa dilakukan pada akhir tahun saja?

Definisi Muhasabah

Dalam bahasa Arab, kata muhasabah adalah bentuk jamak dari kata muhasaba yang berasal dari kata hisab yang artinya perhitungan atau hasaba yang artinya menghitung.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata muhasabah diartikan sebagai introspeksi. Sedangkan kata introspeksi diartikan sebagai peninjauan atau koreksi terhadap (perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dsb) diri sendiri.

Perlukah Melakukan Muhasabah?

Setelah mengetahui makna muhasabah, pertanyaan selanjutnya adalah perlukah kita melakukan muhasabah? Jawabannya adalah perlu. Kita perlu bahkan harus bermuhasabah.

Kenapa kita perlu atau harus bermuhasabah?
Sebagai orang yang beriman, kita percaya dan yakin bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan hidup yang kekal adalah di akhirat nanti. Dan hidup di dunia ini hendaklah kita gunakan untuk mempersiapkan bekal menghadapi kehidupan akhirat, seperti perintah yang tertulis di surat Al-Hasr ayat 17: 
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Banyak sekali ayat-ayat di dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang hisab, salah satunya adalah surat Al-Mu'min ayat 16:
"Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya." 
Ayat itu menjelaskan bahwa setiap usaha dan perbuatan yang kita lakukan akan di-hisab oleh Allah SWT dan  kita akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang telah kita usahakan / lakukan.

Dengan melakukan muhasabah, kita meng-hisab diri kita sendiri, sebelum Allah SWT yang meng-hisab kita. Dengan muhasabah, kita menghitung berapa banyak amal kebaikan yang telah kita lakukan, dan berapa banyak dosa yang telah kita perbuat. Dengan muhasabah, kita merenungkan kembali tujuan hidup kita, dan mengevaluasi apakah selama ini kita sudah berjalan on the right track menuju tujuan hidup tersebut? Dengan muhasabah kita evaluasi apa yang telah kita lakukan, dan kita rencanakan apa yang akan kita lakukan.

Kapan Melakukan Muhasabah

Muhasabah bukanlah sebuah ritual ibadah mahdhah, seperti shalat dan puasa yang telah ditentukan waktunya. Tidak ada keterangan yang menyatatakan bahwa muhasabah adalah ritual ibadah yang wajib kita lakukan setiap akhir tahun.

Muhasabah boleh kita lakukan kapan saja. Setiap malam, setiap hari, seminggu sekali, sebulan sekali, setahun 2 kali, atau setahun sekali. Lebih sering kita melakukan muhasabah tentunya akan lebih baik, karena kita akan segera mengetahui apakah kita sudah berada pada jalan yang benar menuju target yang kita tetapkan. Lebih sering kita melakukan muhasabah, lebih cepat dan sering kita bisa melakukan koreksi atas segala kesalahan dan melakukan berbagai perbaikan.

Seandainya kita jarang sekali melakukan muhasabah, karena kita lupa untuk melakukannya, boleh saja kita melakukan muhasabah setiap tahun, asal tidak ada keyakinan dalam diri kita bahwa muhasabah adalah sebuah ritual ibadah di akhir tahun. Karena jika menambah-nambah ritual ibadah yang tidak ada keterangannya, kita khawatir terpeleset kepada bid'ah. Na'uzu billah.

Notes: Gambar diambil dari toonpool.com