Ayo Mendekat!

Tinggal beberapa hari lagi umat muslim sedunia merayakan Hari Raya Idul Adha, yang di Indonesia dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban. Mengapa disebut Hari Raya Kurban? Karena pada hari itu, atau pada 3 hari setelahnya, umat muslim dianjurkan untuk berkurban.

Kurban dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari kata qurban dalam bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, kata qurban merupakan turunan dari akar kata qoroba yang berarti dekat, mendekat, atau membuat jadi lebih dekat.

Kurban atau qurban berarti sesuatu yang bisa mendekatkan. Dan berkurban berarti mempersembahkan sesuatu yang bisa mendekatkan.



Dalam dimensi spiritual, ketika seorang manusia berkurban, pada saat itu dia sedang berusaha mendekat kepada Tuhan Sang Pencipta.

Berkurban adalah menjalankan perintah Tuhan. Dengan menjalankan perintah Tuhannya, seorang hamba akan semakin merasakan kedekatan dirinya kepada Tuhannya.

Dalam dimensi sosial, ketika seorang manusia berkurban, pada saat itu dia sedang berusaha mendekat kepada sesama manusia. Ritual kurban yang dilakukan dengan menyembelih kambing, domba, biri-biri, kerbau, sapi, atau unta, adalah sebuah kegiatan berbagi kepada sesama.

Bagi orang-orang yang kondisi ekonominya kurang baik, memakan daging hewan yang disebutkan tersebut di atas merupakan sebuah kemewahan. Dengan adanya hewan kurban, mereka bisa mendapatkan kegembiraan karena bisa menikmati daging - sebagai sumber protein - dengan cuma-cuma.

Berbagi kegembiraan antara yang berkurban dengan yang menikmati hewan kurban, antara yang berkecukupan dengan yang berkekurangan, antara yang mampu dengan yang tidak mampu, akan mempererat rasa persaudaraan, meningkatkan keakraban, dan membuat satu sama lain merasa semakin dekat.

Semakin sering seseorang berkurban, berarti semakin sering juga dia berusaha untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhan dan kepada sesama.

Ayo berkurban! Ayo mendekat!