Di Facebook, by default, status seseorang hanya bisa dilihat oleh orang lain yang menjadi Friend. Kemudian, dengan fitur list, status privacy bisa diubah sehingga status seseorang hanya bisa dilihat oleh beberapa friend saja. Seseorang bisa menjadi friend dari orang lain kalau orang yang bersangkutan menyetujui.
Di Twitter, by default, status seseorang bisa dilihat oleh siapa saja, bahkan oleh orang yang tidak memiliki akun Twitter. Sangat beda dengan di Facebook, di mana kita harus memiliki akun Facebook sebelum dapat melihat status orang lain. Di Twitter, tidak ada istilah friend, yang ada adalah follower. Kita bisa menjadi follower siapa aja, dan siapa pun bisa menjadi follower kita, tanpa adanya proses persetujuan. Makanya di Twitter, orang yang followernya banyak bisa disebut selebritas.
Di Google+ tidak ada istilah friend dan follower, yang ada adalah circle. Circle berisi beberapa orang yang kita "kenal". Mirip dengan add friend di facebook, kita bisa masukkan orang lain ke dalam circle, tetapi tanpa perlu persetujuan orang yang bersangkutan. Hmm, jadi mirip follow di twitter ya. Makanya, circle ini seolah berada di tengah-tengah antara facebook friend dan twitter follower. Atau justru bukan di tengah-tengah, tetapi menggabungkan fitur facebook dan twitter?
Kita bisa membuat post (di facebook = status, di twitter = twit) di Google+ yang bisa kita set apakah post tersebut bisa dilihat oleh publik (seperti di twitter) atau hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang berada di circle tertentu saja.
Kesimpulannya:
Facebook status: By default, bisa dilihat oleh semua teman, atau teman tertentu saja.
Twitter twit: By default, bisa dilihat siapa saja, baik follower maupun bukan follower, bahkan bisa dilihat oleh yang tidak punya akun Twitter.
Google+ post: Bisa diset untuk dilihat orang dalam circle tertentu, atau orang di dalam semua circle, atau oleh siapa saja, bahkan yang tidak punya akun Google+
Posting Komentar