Lini Masa Kebaikan

Telinga kita mungkin tidak begitu akrab dengan istilah lini masa. Mungkin lebih akrab dengan istilah tersebut dalam bahasa Inggris yaitu timeline. Orang-orang yang memiliki akun twitter, hampir bisa dipastikan sangat akrab dengan istilah timeline.


Jika mengacu kepada wiktionary, lini masa atau timeline bisa diartikan sebagai a graphical representation of a chronological sequence of events (past or future). Sedangkan jika mengacu ke twitter, timeline bisa berarti representasi (grafik atau daftar) twit suatu akun (seseorang, suatu badan, dll) yang ditampilkan secara terurut berdasarkan waktu. Hanya saja, timeline di twitter menampilkan waktu yang telah dilalui saja (past) dan tidak menampilkan waktu yang akan datang (future).

Sebagai makhluk yang hidup dalam dimensi ruang dan waktu, mau tidak mau, suka tidak suka, sadar tidak sadar, setiap diri kita akan memiliki timeline atau lini masa yang berisi daftar aktifitas kita, baik itu berupa ucapan maupun perbuatan.

Kalau kita memliki aku twitter, atau facebook, misalnya, kita dapat dengan mudah melihat timeline aktifitas kita di masa yang telah lalu. Kita juga dapat dengan mudah melihat timeline aktifitas orang lain.

Dalam konteks refleksi (melihat sesuatu di belakang kita menggunakan cermin waktu), kehadiran twitter atau facebook seperti membantu kita melihat apa saja yang sudah kita lakukan atau kita ucapkan pada waktu yang telah berlalu. Walaupun tentunya tidak semua aktifitas kita di-share di akun jejaring sosial, dengan alasan privasi, misalnya. Atau bisa juga seseorang tidak mau men-share aktifitasnya di akun jejaring sosial karena khawatir lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya.

Terlepas apakah kita menggunakan akun jejaring sosial atau tidak, kita bisa membuat timeline atau lini masa dari semua aktifitas kita, apakah lini masa aktifitas di waktu yang telah lalu atau di masa yang akan datang, yang berisi rencana aktifitas yang akan kita lakukan. Dari timeline tersebut kita bisa memilah mana saja aktifitas kita yang bisa dikategorikan sebagai suatu kebaikan.

Selanjutnya kita niatkan untuk berusaha semakin banyak melakukan aktifitas kebaikan. Dan aktifitas kebaikan itu bisa dilakukan dari sekarang, tidak usah menunggu masa yang akan datang ketika kita sudah pensiun, misalnya, atau ketika kita sudah berhasil memiliki ini, memiliki itu, dan sebagainya. Karena sekecil apa pun kebaikan yang kita lakukan, Yang Maha Kuasa tidak akan luput mencatatnya sebagai suatu kebaikan.

Kalau lini masa yang telah lalu tidak banyak berisi aktifitas kebaikan, mari kita buat lini masa yang akan datang penuh dengan kebaikan, bahkan kita niatkan semua aktifitas kita di masa yang akan datang adalah semuanya aktifitas kebaikan, sehingga lini masa yang kita punya adalah lini masa kebaikan.